BAHAN LITERASI MINGGU KE-8
BAHAN LITERASI MINGGU KE-8
Source: Narasi.tv
Musim kemarau seringkali menyebabkan kekeringan. Hal tersebut bisa menghambat kehidupan makhluk hidup karena sejatinya mereka membutuhkan air. Lantas, bagaimana cara adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan yang panas dan kekurangan air?
Pernahkah kalian berpikir kenapa tumbuhan memiliki bentuk yang berbeda-beda? Kaktus dipenuhi duri dan berbeda dengan tanaman lain yang berdaun. Atau jika melihat pohon baobab yang memiliki batang yang gemuk. Pohon jati yang menggugurkan daunnya ketika musim kemarau.
Pada dasarnya, tumbuhan memiliki caranya tersendiri untuk melindungi diri dari panas menyengat dan kekurangan air. Perilaku tumbuhan di atas adalah bentuk bertahan hidup di tengah cuaca panas dan lingkungan yang kering.
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang termasuk dalam klasifikasi plantae yang terdapat di seluruh penjuru bumi. Makhluk hidup yang termasuk dalam klasifikasi tumbuhan adalah pohon, rumput, hingga lumut. Meskipun tumbuhan memerlukan air, tetapi terdapat pula tanaman yang hidup di lingkungan panas dan kering.
Tanaman memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya. Berbeda dengan hewan dan manusia, tanaman bisa memproduksi makanan sendiri melalui fotosintesis. Proses ini juga menghasilkan oksigen yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi.
Lalu bagaimana dengan tanaman yang tumbuh di lingkungan kering seperti padang tandus atau gurun? Tanaman di lahan tandus dan kering menjadi kunci bagi ekosistem sekitar karena menjadi sumber air bagi makhluk hidup lainnya yang memerlukan air untuk hidup. Berikut cara tumbuhan beradaptasi hidup di lingkungan kering dan panas.
Adaptasi yang dilakukan tumbuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu secara fisik atau morfologis dan secara perilaku atau fisiologis.
Adaptasi secara fisik atau morfologis adalah adaptasi tanaman yang membentuk bagian fisik dari tanaman agar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan habitatnya. Hal ini yang membuat pohon di daerah tropis, gurun, dan daerah empat musim memiliki perbedaan jenis dan bentuk.
Untuk bertahan di daerah kering dan bersuhu panas, tumbuhan melakukan adaptasi morfologis yang dinamakan xerofit. Adaptasi ini dilakukan dengan cara mengurangi penguapan air, menyimpan air, dan mengembangkan akar yang luas untuk menangkap air.
Tumbuhan yang mengalami adaptasi xerofit biasanya memiliki daun yang kecil untuk mengurangi penguapan air. Tumbuhan gurun seperti kaktus bahkan beradaptasi dengan mengubah daunnya menjadi duri.
Tanaman yang tumbuh di lingkungan kering dan panas juga akan menyimpan lebih banyak air dalam tumbuhan. Biasanya tanaman ini akan menggembungkan bagian tubuhnya. Hal tersebut bisa dilihat pada tanaman kaktus dan pohon baobab yang menyimpan air dengan menggembungkan batangnya.
Adaptasi morfologis selanjutnya adalah mengembangkan jaringan akar yang luas agar mampu menangkap air lebih banyak. Kaktus yang tumbuh di gurun memiliki jaringan akar yang sangat luas.
Selain adaptasi morfologis ada juga adaptasi fisiologis yaitu adaptasi perilaku untuk menghadapi lingkungan kering dan panas.
Contoh dari adaptasi ini adalah pohon jati yang menggugurkan daunnya ketika musim kemarau atau disebut dengan “meranggas’. Hal ini dilakukan agar pohon jati dapat mengurangi penguapan melalui daunnya dan tetap bertahan dalam cuaca panas dan lingkungan yang kering.
Itulah cara tumbuhan beradaptasi dengan lingkungannya, hal yang sama berlaku juga dengan tanaman yang tinggal di berbagai habitat di bumi ini. Jadi, bentuk tumbuhan yang beragam juga bagian dari adaptasi terhadap habitatnya.